SAVANNA DIENG
“Savana Dieng? Di mana
ya? Di Gunung Prau ya? Ah…jauh dong….harus mendaki 2 jam kan? Haaah… Bukan?
Hanya jalan kaki 30 menit???”
Masih jarang sekali yang
mengetahui keberadaan Savana Dieng, termasuk warga Dieng sendiri.
Bagaimana dengan yang di Wonosobo? Mendengar kata savanna atau sabana pastilah
tergambar oleh kita savanna yang luas seperti di Afrika, Amerika, dan Australia, dengan
binatang gajah, zebra , jerapah dan singa tengah bermain-main maupun duduk
manis.
Sabana adalah padang rumput,
yang dipenuhi tanaman perdu, atau semak dan diselingi beberapa pohon besar yang
tumbuh menyebar. Sabana dikenal juga dengan padang rumput tropis, timbul karena
kurangnya curah hujan. Nah, inilah keunikan savanna Dieng. Karena, pada saat
musim hujan savanna Dieng akan menjadi padang rumput yang sangat hijau, dengan
genangan air seperti kolam alam berair jernih, dan pada musim kemarau, menjadi savanna yang menyerupai di Afrika dengan rumput kering dan
pohon-pohon meranggas. Tak perlu jauh-jauh ke Afrika kan?
Letaknya masih di dataran tinggi Dieng, banyak jalan menuju
savanna ini, namun yang paling cepat dan mudah adalah melewati atas museum Kailasa
melewati jalan setapak.
Tak ada tanda maupun papan petunjuk apapun ,
satu-satunya cara yang paling aman tentulah mengajak teman yang sudah pernah
kesana, atau bisa juga bertanya kepada
para petugas museum . Melewati jalan setapak di antara kebun sayuran khas
Dieng, yakni kentang. Setelah itu berganti melewati hutan yang cukup terbuka,
dengan rumput-rumput tinggi,sementara di sebelah kiri tampak kawah Sikidang
yang mengepulkan asap. Setelah berjalan lebih kurang 30 menit, akan tampak
savanna yang terhampar luas. Nyaman sekali untuk berjalan-jalan dan menghirup
udara pagi disini menikmati libur hari minggu bersama keluarga. Masih
sangat sunyi, hanya kicauan burung yang terdengar, tidak ada tempat sampah
maupun sampah. Jadi, jika akan mengunjungi savanna Dieng ini, berjanjilah untuk
tidak mengotori tempat indah ini.
Comments
Post a Comment