Gunung Sindoro yang cantik dan anggun, namun untuk mencapai puncaknya
tidak bisa dikatakan enteng. Bahkan di kalangan pecinta alam, muncul
istilah seseorang belum bisa dikatakan sebagai pendaki sejati jika belum
pernah menginjakkan kaki di puncak Gunung Sindoro. Gunung dengan puncak
tertinggi 3.167 meter dari permukaan laut ini ada yang menyebut Sindara
, Sundoro, atau Senduro .Merupakan gunung vulkano aktif yang geografi
puncaknya sebelah barat masuk dalam Kabupaten Temanggung dan sebelah
timur merupakan wilayah Kabupaten Wonosobo, dengan puncak trianggulasi
3.154 mdpl.
Jika musim liburan tiba, Gunung Sindoro menjadi salah satu incaran para pelajar atau mahasiswa pecinta alam untuk mengisi waktu liburan mereka dan menyalurkan hobi mereka menikmati udara di ketinggian dan mencium semerbak harum bunga edelweiss sang bunga lambang keabadian. Sedangkan setiap malam 1 Suro (1 Muharam), Gunung Sindoro ramai dikunjungi ratusan pendaki dari masyarakat umum yang melakukan ritual. Jalur pendakian yang elok, terutama saat tiba di tebing cungur petruk.
Kawasan puncaknya yang luas dengan hamparan pohon edelweiss yang hampir berbunga sepanjang tahun,merupakan surga bagi para pendakinya.
Dari puncak Sindoro, terlihat jelas Gunung Sumbing yang tampak gagah, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Slamet di kejauhan.
Kawasan kawah Pncak Sindoro sangat luas, meliputi Segoro Wedi, Segoro Banjaran, Kawah Barat, Kawah Timur, Goa Walet Utara, Kawah Selatan, dan Sumur Ledakan. Sedangkan kawah serta kerucut parasitnya adalah Sumur sembilan ledakan, Gunung Kembang, Gunung Arum, Gunung Kekep, dan Gunung Watu.
Kawah Sindoro disertai jurang dengan tebing-tebing curam, ditemukan di sisi barat laut ke selatan gunung, pendaki yang bisa turun beberapa meter diatas kawah Sindoro dan menyusun nama menggunakan batu-batu.
Para pendaki sangat tidak dianjurkan untuk menuruni dasar kawah dikarenakan asap dari kawah Sindoro yang masih selalu mengepul, aktif normal menghembuskan sulfatara, khas gunung berapi Indonesia.
Di puncak Gunung Sindoro juga terdapat mata air yang bening dan cukup luas di dekat kawah. Gunung Sindoro mempunyai beberapa jalur pendakian, 2 jalur pendakian yang paling populer adalah jalur Sigedang dan jalur Kledung. Sedangkan jalur yang menyusul di buka adalah Tuksari dan Bansari keduanya di Kabupaten Temanggung.
1. Jalur di Kabupaten Wonosobo
Di Kabupaten Wonosobo terdapat 2 jalur pendakian menuju puncak Gunung Sindoro, yakni jalur Desa Sigedang Kecamatan Kejajar,dan yang akan segera di buka untuk umum mulai bulan Juni ini adalah jalur Desa Buntu Kecamatan Kejajar. Jalur Sigedang, terkenal banyak tanjakan tajam licin dengan batu-batuan kecil maupun besar. Menuju Desa Sigedang memang agak ribet jika menggunakan angkutan umum. Dari Wonosobo naik bis jurusan Dieng turun di pertigaan Desa Rejosari, menuju perkebunan teh Tambi. Setelah turun di desa Rejosari, harus di sambung dengan ojek atau jalan kaki menuju Desa Sigedang. Transportasi akan lebih mudah jika mengendarai sepeda motor sendiri, yang bisa dititipkan di base camp pendakian Gunung Sindoro. Base camp Sindoro terletak di ketinggian 1.627 mdpl yaitu rumah Bapak Amin, sedangkan Kantor Desa Sigedang 1.632 mdpl. Pos 1,pos 2 dan pos 3 ( 2.085 mdpl ) masih berada di area perkebunan teh yang menghampar hijau. Dari base camp hingga pos 3 jika berjalan kaki bisa memerlukan waktu sekitar 1 jam, untuk menghemat waktu dan tenaga, hingga pos 3 bisa menggunakan mobil ataupun sepeda motor melalui batu yang rata, dan agak lebar sehingga bisa dilalui mobil. Melalui jalur Sigedang ini, puncak Sindoro bisa di capai dalam waktu sekitar 5 sampai 6 jam.
2. Jalur di Kabupaten Temanggung
Di Kabupaten Temanggung terdapat 3 jalur pendakian yaitu jalur Kledung dan Tuksari (1.150 mdpl )Kecamatan Kledung, serta jalur Bansari Kecamatan Bansari. Jalur Kledung yang lebih landai dan panjang memerlukan waktu kurang lebih 8 jam. Jalur Kledung merupakan jalur favorit bagi para pendaki karena pos pendakiannya sangat mudah di capai, dengan bis dari arah Wonosobo, maupun Magelang. Base camp jalur Kledung berada di sebelah kiri Kantor Desa Kledung ( 1.480 mdpl ). Jalur yang menantang dan baru di buka adalah jalur Bansari. Basecamp Bansari terletak di jalan Siti Aji no. 1 Desa Bansari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung di kelola dengan baik oleh anggota KOMPAS Bansari ( Komunitas Peduli Alam Sindoro). Di bagi menjadi 6 pos pendakian. Pos 1 Sidempul, Pos 2 Turunan, Pos 3 Tunggangan, Pos 4 Bukit Soma, Pos 5 Mlelan, dan Pos 6 Centong. Jalur Bansari terasa istimewa karena masih banyak pohon-pohon besar nan rimbun, dan jalur pendakian yang menguras tenaga, serta memaksa keringat bercucuran. Jakur ini sangat bersih, jarang ditemukan sampah di sepanjang jalur pendakian.
Gunung Sindoro adalah gunung yang bisa ditutup kapan saja karena faktor cuaca buruk. Pada saat musim penghujan sangat rawan dengan hujan badai dan petir. Ancaman gas beracun di sekitar kawah juga menjadi peringatan serius agar tidak mendekati bibir kawah saat menikmati Sindoro nan ayu.
Jika musim liburan tiba, Gunung Sindoro menjadi salah satu incaran para pelajar atau mahasiswa pecinta alam untuk mengisi waktu liburan mereka dan menyalurkan hobi mereka menikmati udara di ketinggian dan mencium semerbak harum bunga edelweiss sang bunga lambang keabadian. Sedangkan setiap malam 1 Suro (1 Muharam), Gunung Sindoro ramai dikunjungi ratusan pendaki dari masyarakat umum yang melakukan ritual. Jalur pendakian yang elok, terutama saat tiba di tebing cungur petruk.
Kawasan puncaknya yang luas dengan hamparan pohon edelweiss yang hampir berbunga sepanjang tahun,merupakan surga bagi para pendakinya.
Dari puncak Sindoro, terlihat jelas Gunung Sumbing yang tampak gagah, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Slamet di kejauhan.
Kawasan kawah Pncak Sindoro sangat luas, meliputi Segoro Wedi, Segoro Banjaran, Kawah Barat, Kawah Timur, Goa Walet Utara, Kawah Selatan, dan Sumur Ledakan. Sedangkan kawah serta kerucut parasitnya adalah Sumur sembilan ledakan, Gunung Kembang, Gunung Arum, Gunung Kekep, dan Gunung Watu.
Kawah Sindoro disertai jurang dengan tebing-tebing curam, ditemukan di sisi barat laut ke selatan gunung, pendaki yang bisa turun beberapa meter diatas kawah Sindoro dan menyusun nama menggunakan batu-batu.
Para pendaki sangat tidak dianjurkan untuk menuruni dasar kawah dikarenakan asap dari kawah Sindoro yang masih selalu mengepul, aktif normal menghembuskan sulfatara, khas gunung berapi Indonesia.
Di puncak Gunung Sindoro juga terdapat mata air yang bening dan cukup luas di dekat kawah. Gunung Sindoro mempunyai beberapa jalur pendakian, 2 jalur pendakian yang paling populer adalah jalur Sigedang dan jalur Kledung. Sedangkan jalur yang menyusul di buka adalah Tuksari dan Bansari keduanya di Kabupaten Temanggung.
1. Jalur di Kabupaten Wonosobo
Di Kabupaten Wonosobo terdapat 2 jalur pendakian menuju puncak Gunung Sindoro, yakni jalur Desa Sigedang Kecamatan Kejajar,dan yang akan segera di buka untuk umum mulai bulan Juni ini adalah jalur Desa Buntu Kecamatan Kejajar. Jalur Sigedang, terkenal banyak tanjakan tajam licin dengan batu-batuan kecil maupun besar. Menuju Desa Sigedang memang agak ribet jika menggunakan angkutan umum. Dari Wonosobo naik bis jurusan Dieng turun di pertigaan Desa Rejosari, menuju perkebunan teh Tambi. Setelah turun di desa Rejosari, harus di sambung dengan ojek atau jalan kaki menuju Desa Sigedang. Transportasi akan lebih mudah jika mengendarai sepeda motor sendiri, yang bisa dititipkan di base camp pendakian Gunung Sindoro. Base camp Sindoro terletak di ketinggian 1.627 mdpl yaitu rumah Bapak Amin, sedangkan Kantor Desa Sigedang 1.632 mdpl. Pos 1,pos 2 dan pos 3 ( 2.085 mdpl ) masih berada di area perkebunan teh yang menghampar hijau. Dari base camp hingga pos 3 jika berjalan kaki bisa memerlukan waktu sekitar 1 jam, untuk menghemat waktu dan tenaga, hingga pos 3 bisa menggunakan mobil ataupun sepeda motor melalui batu yang rata, dan agak lebar sehingga bisa dilalui mobil. Melalui jalur Sigedang ini, puncak Sindoro bisa di capai dalam waktu sekitar 5 sampai 6 jam.
2. Jalur di Kabupaten Temanggung
Di Kabupaten Temanggung terdapat 3 jalur pendakian yaitu jalur Kledung dan Tuksari (1.150 mdpl )Kecamatan Kledung, serta jalur Bansari Kecamatan Bansari. Jalur Kledung yang lebih landai dan panjang memerlukan waktu kurang lebih 8 jam. Jalur Kledung merupakan jalur favorit bagi para pendaki karena pos pendakiannya sangat mudah di capai, dengan bis dari arah Wonosobo, maupun Magelang. Base camp jalur Kledung berada di sebelah kiri Kantor Desa Kledung ( 1.480 mdpl ). Jalur yang menantang dan baru di buka adalah jalur Bansari. Basecamp Bansari terletak di jalan Siti Aji no. 1 Desa Bansari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung di kelola dengan baik oleh anggota KOMPAS Bansari ( Komunitas Peduli Alam Sindoro). Di bagi menjadi 6 pos pendakian. Pos 1 Sidempul, Pos 2 Turunan, Pos 3 Tunggangan, Pos 4 Bukit Soma, Pos 5 Mlelan, dan Pos 6 Centong. Jalur Bansari terasa istimewa karena masih banyak pohon-pohon besar nan rimbun, dan jalur pendakian yang menguras tenaga, serta memaksa keringat bercucuran. Jakur ini sangat bersih, jarang ditemukan sampah di sepanjang jalur pendakian.
Gunung Sindoro adalah gunung yang bisa ditutup kapan saja karena faktor cuaca buruk. Pada saat musim penghujan sangat rawan dengan hujan badai dan petir. Ancaman gas beracun di sekitar kawah juga menjadi peringatan serius agar tidak mendekati bibir kawah saat menikmati Sindoro nan ayu.
mbak follbek ig
ReplyDeletesindoro udh bolh ympe atas y bang
ReplyDelete