Gunung Sumbing via Bowongso

Satu lagi gunung di Wonosobo yang menjadi incaran para pendaki profesional untuk "menaklukan" puncaknya adalah Gunung Sumbing.

 Yah,ternyata gunung dengan ketinggian 3.371 meter dari permukaan laut ini, bukan hanya menjadi idaman para pendaki lokal saja,namun juga pendaki mancanegara.
 Gunung Sumbing, terletak di tiga Kabupaten, yakni Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Wonosobo. Ada beberapa jalur yang lazim digunakan oleh para pendaki, yakni rute Garung Reco, rute Cepit Parakan, Kali Angkrik Magelang dan Bowongso.

 Ke empat jalur itu mempunyai kesulitan medan masing-masing, dengan waktu pendakian antara 8 hingga 10 jam, berjalan tempo sedang. Tak jarang pendaki menyediakan waktu khusus hingga 3 hari 2 malam demi menikmati panorama dan menggapai puncak Sumbing. 


 Jalur Bowongso, adalah jalur yang dibuka pada tahun 2007,merupakan jalur yang ternyaman diantara jalur-jalur yang lain, karena medannya tidak begitu licin, medan tanah dan batu-batuannya tidak begitu menyulitkan untuk didaki maupun saat turun gunung. Jika waktu pendakian hanya 2 hari 1 malam, mendaki di pagi hari merupakan pilihan yang tepat. Sore hari bisa bermalam di pos 3,dini hari bisa melanjutkan perjalanan puncak,dan sore hari sudah berada di basecamp kembali. 

Untuk menuju Desa Bowongso,Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, bisa menggunakan angkutan desa, hijet berwarna merah muda jurusan Kertek- Kembaran, yang mangkal di Pasar Kertek, atau bisa juga naik ojek.
 Sesampai di desa Bowongso, registrasi di rumah Bapak Kepala Desa. Jalur Bowongso dibagi menjadi 3 pos. Dari basecamp menuju Pos 1 ditempuh sekitar 1,5 jam, melewati perkebunan penduduk yang di tanami tembakau,kobis, tomat, serta beberapa pohon kopi dan buah bit.Pemandangannya sangat indah. Pos 1 menuju Pos 2 memerlukan waktu 4 jam melewati hutan dengan pohon-pohon yang rimbun,yang melindungi dari terik matahari. Pos 2 menuju pos 3 ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam, melewati padang rumput terbuka. Di Pos 3 ini tempat paling aman dan nyaman untuk mendirikan tenda dan bermalam sebelum munuju puncak untuk berburu sunrise. 
Mengingat tidak mungkin untuk mendirikan tenda dan bermalam di puncak Sumbing, dari jalur manapun juga. Sebab puncaknya yang terbilang sempit berbentuk keldera kecil, dengan beberapa puncak runcing. Pos 3 menuju puncak Sumbing memerlukan waktu 3 hingga 4 jam dengan medan batu-batuan. Bagi yang tidak mau tertinggal momen terbit matahari di puncak Sumbing,jam 2 dini hari sudah harus meninggalkan pos 3.

 Puncak yang dicapai melalui jalur Bowongso adalah puncak kawah,dan di sebelah kanan terdapat puncak Rajawali, yang sulit untuk di daki.
 Di puncak bawah terdapat lautan pasir, kawah mati, kawah kecil yang kadang berasap kecil,beberapa goa, yang terbesar yakni Goa Jugil, dan terdapat makam Ki Ageng Makukuhan, masyarakat setempat masih sering mendatangi makam tersebut. Pemandangan yang menakjubkan,sunrise yang indah, awan-awan menggumpal laksana kapuk-kapuk empuk, biru langit, semilir angin dan gunung-gunung lain yang berjajar, membuat betah berlama-lama di puncak Sumbing.
 Yang akan melenakan,dan membuat lupa,bahwa perjalanan pulang, menuruni Gunung Sumbing, memerlukan waktu yang tidak singkat,dan tetap membutuhkan kondisi badan yang prima!

 Masih jarang pendaki memilih jalur Bowongso ini, padahal jalurnya bisa dibilang 'enak', jalur ini masih cukup bersih. Selama pendakian jarang sekali bisa bertemu dengan pendaki lain,karena itu, pastikan untuk wajib lapor sebelum melakukan pendakian. Jika perlu menggunakan pemandu dari masyarakat setempat,berkonsultasi,untuk menghindari hal-hal yang tidak diingankan.

Comments

Post a Comment